Rabu, 11 November 2009

lamaran kerja

Jakarta, November 12, 2009
Attention To:
Human Resources Department
PT. GAPURA ANGKASA

Dear Sir/Madam,
Having known about a vacancy advertised on Kompas, November 10, 2009, I am interested in the position of Ground Handling.
I am a 23 year old male, graduated from a reputable university, having skill in English, both written and oral and also operating computer. I am a hard worker, able to work in individual and in team.
I would gladly welcome an opportunity to have an interview with you at your convenience. I hope my skills can be one of your company's assest. I am looking forward to hearing from you in the near future. Thank you for your consideration and attention.

Sincerely yours,




Kemas Akhmad Ridhuan

Enclosures :
- copy of ID Card
- copy of Final Certificate
- photo
- Curriculum Vitae

curriculum vitae

Curriculum Vitae

Full Name : Kemas Akhmad Ridhuan
Sex : Male
Place, Date of Birth : Jakarta, June8, 1986
Nationality : Indonesia
Marital Status : Single
Height, Weight : 55kg, 170
Health : Perfect
Religion : Moslem
Address : Jl. Penggalang Raya No.3
Mobile : 085715553826
E-mail : kemas_akhmad@yahoo.com


Educational Background
2004 - 2009: Sekolah Tinggi Manajemen Trisakti, Jakarta
2001 - 2004: Senior High School 36, Jakarta
1998 - 2001: Junior High School 216, Jakarta
1992 - 1998: Al-Azhar Elementary School, Jakarta

lamaran kerja

Senin, 09 November 2009

memo

Kepada : Seluruh Karyawan
Dari : Pimpinan
Hal : Efektifitas & Efisiensi
CC :
NO : 001/00-00/P

Surat Edaran Tata Cara Penggunaan Kamar Kecil.

Segera diberlakukan, tata cara penggunaan kamar kecil yang dibuat untuk menyelenggarakan metoda perhitungan waktu yang konsisten bagi karyawan dalam jam kerja, dengan demikian menjamin efektifitas pemanfaatan waktu dan perlakuan yang adil bagi semua karyawan. Kelak, pintu-pintu kamar kecil akan dikendalikan komputer melalui alat pengenal suara, yang hanya
dapat diaktifkan untuk membuka melalui perintah lisan seseorang. Dengan demikian, setiap karyawan harus segera memberikan dua contoh suara ke bagian personalia, satu dalam nada normal, satu lagi dalam keadaan merana/kebelet.

Peraturan berikut juga akan diberlakukan :
Setiap awal bulan, setiap karyawan akan mendapat 22 kesempatan untuk menggunakan kamar kecil, yang dapat diakumulasikan pada bulan berikutnya. Bila semua kesempatan yang diberikan telah habis terpakai,
pintu kamar kecil tidak akan lagi dapat dibuka sampai akhir bulan berjalan.
Sebagai tambahan, setiap jamban diperlengkapi dengan timer. Bila pemakaian jamban melampaui tiga menit, alarm akan berbunyi. Tiga puluh detik kemudian, tissue toilet akan tergulung masuk, jamban akan diguyur dan pintu akan terbuka secara otomatis. Bila setelah itu jamban tetap diduduki, maka anda akan dipotret dan foto anda akan muncul di papan petugas pemantau kamar kecil. Karyawan yang fotonya terrekam tiga kali, tidak akan lagi mendapat kesempatan menggunakan kamar kecil selama 3 bulan ke depan. Bila didapati ada foto yang tersenyum, ybs akan dibawa ke balai perawatan jiwa. Harap diketahui bahwa santunan asuransi tidak akan berlaku atas segala bentuk luka yang diakibatkan oleh usaha menghentikan tissue toilet yang ditarik masuk, atau mencoba mencegah terbukanya pintu.
Kami harap karyawan mau bekerja sama sepenuhnya. Apabila aturan ini menimbulkan masalah, kami sarankan anda menggunakan pispot dr rumah.

Tertanda,
Direktur Personalia
PT. Derita Tiada Akhir Tbk.

komunikasi bisnis

MENYIMAK (LISTENING)

Walaupun seseorang menghabiskan waktu hampir separuh dari kehidupan sehari-hari untuk menyimak (sering pula disebut dengan mendengarkan), tetapi bukan berarti orang tersebut adalah penyimak yang baik. Menyimak didefinisikan sebagai kegiatan yang bersifat fisikal dimana seseorang menerima, memperhatikan, serta memahami suara (Barker dalam Haryani, 2001:242).

Menyimak secara efektif merupakan aktivitas yang aktif dari pikiran seseorang, bukan hanya aktifitas yang pasif, yakni mendengarkan suara. Menyimak secara efektif membutuhkan konsentrasi penuh agar bias menginterprestasikan pesan yang disampaikan. Disamping itu, menyimak yang efektif tidak hanya menggunakan indera pendengaran saja, tetapi juga pikiran.

Tahap-tahap dalam proses menyimak bias didentifikasikan menjadi enam, yakni:
1. Mendengarkan (hearing)
Mendengarkan dalam arti sebagai aktifitas fisik dimana sseorang menerima suara melalui indera pendengaran. Dengan demikian, mendengarkan merupakan aktifitas fisik murni, yaitumenangkap gelombang suarayang dikirim oleh pengirim pesan.

2. Mempehatikan (attention)
Perasaan seseorang secara terus menerus dibombardir dengan berbagai stimuli/rangsangan yang berasal dari luar. Perhatian yang selektif terhadap ransangan tertentu disebut perhatian /attention.

3. Memahami (understanding)
Tahap memahami pesan yang dikirim dalam simbol-simbol yang dilihat atau didengar akan diberi makna. Pengertian simbol bukan hanya mencakup kata-kata yang dikirim, tetapi juga termasuk suara-sura yang dihasilkan dari tepukan tangan, bunyi peluit, dan sirine.

4. Mengingat (remembering)
Pesan yang telah diterima dan diinterprestasikan kemudian diletakkkan dalam ingatan. Setelah masuk dalam ingatan, pesan tersebut akan dihubungkan dengan pesan yang sudah mengendap dalam ingatan sehingga membentuk suatu rangkaian ingatan baru. Jika dihubungkan, pesan akan dikeluarkan lagi dari ingatan.

5. Mengevaluasi (evaluating)
Tahap evaluasi pesan yang disampaikan akan diukur bukti-buktinya, akan dibedakan mana fakta dan mana opini, dan menetukan apakah pesan itu mengandung bisa atau tidak. Pada tahap ini pula listener dimungkinkan untuk membuat pertimbangan-pertimbangan berkaitan dengan pesan yang disampaikan.


6. Menanggapi (responding)
Tahap menanggapi yaitu menanggapi pembicaraan atau pesan yang disampaikan dengan membrikan umpan balik (feedback). Meskipun pesan yang dikirim sama, tetapi umpan balik anatra listenersatu dengan yang lain bisa berbeda. Umpan balik dapat hanya berupa diam saja, tersenyum, melakukan tindakan fisik tertentu, atau menjawab secara lisan maupun tertulis.

Terdapat dua tipe menyimak, yaitu menyimak secara aktif dan menyimak secara pasif. Perbedaan antara menyimak secara aktif dan pasif ditentukan oleh tingkatan yang diberikan oleh listener dalam hal keterlibatan dan dalam hal memberikan umpan balik.

Salah satu cara untuk mulai menjadi penyimak yang baik adalah memahami sebab-sebab penyimakan yang tidak baik atau tidak efektif. Sebab-sebab penyimakan tidak efektif dibedakan menjadi empat, yaitu dari faktor lingkungan, sumber pesan, pesan dan dari individu penyimak itu sendiri (Barker dalam Haryani, 2001:245).

Kebutuhan menyimak dalam dunia bisnis tidak diragukan lagi. Kemampuan menyimak akan menghilangkan masalah-masalah komunikasi yang timbul dalam bisnis, seperti:

1. Memecahkan konflik
2. Menanggulangi perlawanan
3. Mengadakan perlawanan, dan
4. Mengadakan negoisasi



DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Halaman 179-187










- Terima kasih -