Senin, 09 November 2009

komunikasi bisnis

MENYIMAK (LISTENING)

Walaupun seseorang menghabiskan waktu hampir separuh dari kehidupan sehari-hari untuk menyimak (sering pula disebut dengan mendengarkan), tetapi bukan berarti orang tersebut adalah penyimak yang baik. Menyimak didefinisikan sebagai kegiatan yang bersifat fisikal dimana seseorang menerima, memperhatikan, serta memahami suara (Barker dalam Haryani, 2001:242).

Menyimak secara efektif merupakan aktivitas yang aktif dari pikiran seseorang, bukan hanya aktifitas yang pasif, yakni mendengarkan suara. Menyimak secara efektif membutuhkan konsentrasi penuh agar bias menginterprestasikan pesan yang disampaikan. Disamping itu, menyimak yang efektif tidak hanya menggunakan indera pendengaran saja, tetapi juga pikiran.

Tahap-tahap dalam proses menyimak bias didentifikasikan menjadi enam, yakni:
1. Mendengarkan (hearing)
Mendengarkan dalam arti sebagai aktifitas fisik dimana sseorang menerima suara melalui indera pendengaran. Dengan demikian, mendengarkan merupakan aktifitas fisik murni, yaitumenangkap gelombang suarayang dikirim oleh pengirim pesan.

2. Mempehatikan (attention)
Perasaan seseorang secara terus menerus dibombardir dengan berbagai stimuli/rangsangan yang berasal dari luar. Perhatian yang selektif terhadap ransangan tertentu disebut perhatian /attention.

3. Memahami (understanding)
Tahap memahami pesan yang dikirim dalam simbol-simbol yang dilihat atau didengar akan diberi makna. Pengertian simbol bukan hanya mencakup kata-kata yang dikirim, tetapi juga termasuk suara-sura yang dihasilkan dari tepukan tangan, bunyi peluit, dan sirine.

4. Mengingat (remembering)
Pesan yang telah diterima dan diinterprestasikan kemudian diletakkkan dalam ingatan. Setelah masuk dalam ingatan, pesan tersebut akan dihubungkan dengan pesan yang sudah mengendap dalam ingatan sehingga membentuk suatu rangkaian ingatan baru. Jika dihubungkan, pesan akan dikeluarkan lagi dari ingatan.

5. Mengevaluasi (evaluating)
Tahap evaluasi pesan yang disampaikan akan diukur bukti-buktinya, akan dibedakan mana fakta dan mana opini, dan menetukan apakah pesan itu mengandung bisa atau tidak. Pada tahap ini pula listener dimungkinkan untuk membuat pertimbangan-pertimbangan berkaitan dengan pesan yang disampaikan.


6. Menanggapi (responding)
Tahap menanggapi yaitu menanggapi pembicaraan atau pesan yang disampaikan dengan membrikan umpan balik (feedback). Meskipun pesan yang dikirim sama, tetapi umpan balik anatra listenersatu dengan yang lain bisa berbeda. Umpan balik dapat hanya berupa diam saja, tersenyum, melakukan tindakan fisik tertentu, atau menjawab secara lisan maupun tertulis.

Terdapat dua tipe menyimak, yaitu menyimak secara aktif dan menyimak secara pasif. Perbedaan antara menyimak secara aktif dan pasif ditentukan oleh tingkatan yang diberikan oleh listener dalam hal keterlibatan dan dalam hal memberikan umpan balik.

Salah satu cara untuk mulai menjadi penyimak yang baik adalah memahami sebab-sebab penyimakan yang tidak baik atau tidak efektif. Sebab-sebab penyimakan tidak efektif dibedakan menjadi empat, yaitu dari faktor lingkungan, sumber pesan, pesan dan dari individu penyimak itu sendiri (Barker dalam Haryani, 2001:245).

Kebutuhan menyimak dalam dunia bisnis tidak diragukan lagi. Kemampuan menyimak akan menghilangkan masalah-masalah komunikasi yang timbul dalam bisnis, seperti:

1. Memecahkan konflik
2. Menanggulangi perlawanan
3. Mengadakan perlawanan, dan
4. Mengadakan negoisasi



DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Halaman 179-187










- Terima kasih -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar